Erdogan: PBB ‘Selesai’ Setelah tak Bertindak atas Pembantaian di Gaza

Presiden Erdogan

ANKARA (SALAM-ONLINE): Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan PBB “gagal” ​​mengatasi pasukan penjajah “Israel” yang membantai lebih dari 60 warga Palestina di Jalur Gaza saat unjuk rasa awal pekan ini, Senin (14/5/2018).

Berbicara pada Rabu (16/5) di ibu kota Turki, Ankara, sebagaimana dilansir Aljazeera, Kamis (17/5), Erdogan menggambarkan PBB sebagai “selesai” setelah tidak melakukan tindakan apa pun atas pembantaian pasukan penjajah “Israel” terhadap demonstran Palestina yang dalam beberapa pekan menggelar aksi protes damai hingga puncaknya pada 14-15 Mei lalu di daerah kantong yang terkepung, Jalur Gaza.

Pada Senin (14/5), pasukan penjajah “Israel” membunuh setidaknya 62 demonstran Palestina di sepanjang Jalur Gaza sebagai bagian dari aksi Great March of Return dan protes terhadap pembukaan (pemindahan) kedutaan AS di Yerusalem.

Lebih dari 2.700 lainnya terluka ketika tentara menembakkan peluru tajam dan gas air mata kepada mereka yang telah berkumpul dalam unjuk rasa tersebut.

Erdogan menuduh “Israel” sebagai “tirani”. Ia mengatakan Turki akan mengevakuasi mereka yang terluka dari Gaza, karena fasilitas di rumah sakit Palestina dilaporkan berada pada titik puncak.

Kecaman internasional

Baca Juga

Sejumlah pemimpin dunia, telah mengecam penggunaan kekuatan “Israel” dalam menghadapi pengunjuk rasa Palestina.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan “Israel” telah “menghujat” para pemrotes yang terbunuh di sepanjang perbatasan Gaza sebagai “teroris”.

“Saya tidak setuju dengan fakta bahwa puluhan warga sipil, termasuk anak-anak dan bayi yang tewas dalam aksi damai ini, telah disalahkan,” kata Lavrov kepada wartawan di Moskow.

Sejak bulan lalu, tentara penjajah Zionis telah membunuh 111 orang Palestina dan melukai lebih dari 12.000 lainnya.

Komentar Lavrov mengikuti keputusan Turki dan Afrika Selatan untuk menarik kembali duta besar mereka dari “Israel” awal pekan ini. Ankara juga mengusir duta besar “Israel” untuk Turki. (S)

Sumber: Aljazeera

Baca Juga