Selama Ramadhan, Masjid Granada di Andalusia Menarik Perhatian Banyak Muslim

Masjid Agung Granada

GRANADA (SALAM-ONLINE): Sebuah masjid di Kota Granada, Andalusia, yang terletak di Spanyol selatan dan menghadap langsung ke Istana Alhambra ternyata telah menarik perhatian dan memikat banyak Muslim selama bulan Ramadhan.

Dengan sajian kurma dan sup Harira Maroko, Masjid bernama “Mezquita Mayor de Granada” atau Masjid Agung Granada, menjadi tempat berbuka puasa bersama selama bulan Ramadhan.

Sekretaris Jenderal Masjid, Zacarias Lopez Rejon, mengatakan kepada kantor bweit Anadolu Agency bahwa pada puasa di hari Ahad, mereka menyediakan takjil susu dan kurma untuk berbuka puasa, sementara sup Harira disajikan setelah Shalat Tarawih.

“Setelah Shalat Isya, kami melaksanakan Shalat Tarawih. Selama sebulan penuh, Qur’an dibaca dari awal hingga akhir sebanyak dua kali,” ungkap Rejon seperti dikutip Anadolu Agency, Ahad (27/5).

Rejon mengatakan bahwa pembangunan masjid tersebut dimulai oleh komunitas Muslim di Granada 30 tahun yang lalu ketika ayahnya masuk Islam.

“Kami mengalami kesulitan dalam pembangunan masjid. Prosesnya memakan waktu lama karena alasan keuangan dan politik. Akhirnya masjid itu diresmikan untuk ibadah pada tahun 2003,” kata Rejon.

Baca Juga

Namun yang amat diharapkan, sebagaimana dikatakan Rejon, pihaknya sangat membutuhkan bantuan keuangan dari seluruh dunia agar tetap dapat memelihara masjid tersebut.

Muhammed Ibrahim Perez, seorang pengunjung masjid yang berusia 60-an, mengatakan bahwa Muslim di Granada memiliki tempat penting dalam aspek lokal, nasional dan internasional.

Perez mengatakan bahwa Ramadhan adalah bulan terbaik dan yang ditunggu-tunggu setiap tahun.

Granada, adalah kota peninggalan kekhalifahan Islam Bani Umayyah, yang saat ini berada di bawah kekuasaan Spanyol. Jatuhnya kota yang di dalamnya terdapat Istana megah Alhambra itu terjadi setelah Perang Granada pada 1492. Saat itu Sultan Muhammad XII terpaksa menyerahkan Kota Granada kepada Ratu Kekaisaran Kastilia Isabel.

Granada sendiri berada di bawah naungan Islam selama delapan abad lamanya, yakni dari tahun 711 yang ditandai dengan masuknya pasukan Thariq bin Ziyad ke tanah Andalusia sampai dengan 1492. (MNM/Salam-Online)

Sumber: Anadolu Agency

Baca Juga