Turki Desak Saudi Dukung Penyelidikan Pembunuhan Khashoggi

Menteri Kehakiman Turki Abdulhamit Gul

ANKARA (SALAM-ONLINE): Menteri kehakiman Turki Abdulhamit Gul, Kamis (1/11/2018), mendesak pemerintah Saudi untuk mendukung penyelidikan terhadap wartawan yang dibunuh, Jamal Khashoggi.

Khashoggi ‘hilang’ setelah memasuki Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018 lalu.

Semula otoritas Saudi mengatakan Khashoggi telah meninggalkan konsulat ‘dalam keadaan hidup’. Namun, hampir tiga pekan kemudian, pemerintah Saudi mengakui Khashoggi telah meninggal dibunuh di gedung konsulat itu.

“Kami mengharapkan pihak berwenang Saudi untuk melakukan kerja sama yang erat dalam masalah ini. Mereka perlu mendukung dalam bentuk kerja sama untuk memperjelas seluruh kejadian itu,” kata Abdulhamit Gul kepada wartawan dalam konferensi pers bersama mitranya dari Hungaria, Laszlo Trocsany, di Ankara, Kamis (1/11), kutip Anadolu Agency (AA).

Gul mengatakan meskipun ada pertanyaan tertulis yang diajukan oleh Kepala Penuntut Umum Turki, namun belum ada jawaban yang diterima dari para pejabat Saudi.

“Kami mengharapkan pertanyaan-pertanyaan ini dijawab secepat mungkin. Pengadilan Turki juga akan memperdalam penyelidikan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini,” tambahnya.

Menyatakan bahwa masalah internasional tidak dapat ditutup-tutupi, menteri kehakiman mengatakan tanggung jawab atas pembunuhan terhadap Khashoggi tidak dapat dihindari.

Terkait pertanyaan apakah Jaksa Penuntut Umum Istanbul akan mengunjungi Arab Saudi sebagai bagian dari penyelidikan Khashoggi, Gul mengatakan bahwa hal itu “kemungkinan tidak terjadi karena insiden tersebut terjadi di Turki”.

Baca Juga

“Tanpa menjawab pertanyaan Turki, saya pikir itu tidak tepat untuk memasuki tahap baru,” ujarnya.

Investigasi atas insiden itu menunjukkan regu pembunuh khusus datang ke konsulat untuk membunuh Kashoggi, kemudian menutup-nutupi pembunuhan itu. Masyarakat internasional menolak klaim Saudi yang semula menyebut insiden itu bukan pembunuhan terencana.

Berikutnya Kejaksaan Agung Arab Saudi di Riyadh mengumumkan bahwa pembunuhan itu direncanakan.

Sementara itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menekankan bahwa semua rincian kasus harus diungkapkan, termasuk pihak yang memberi instruksi untuk ‘pembunuhan terencana’ itu.

Presiden Donald Trump mengatakan AS dapat menjatuhkan sanksi terhadap Arab Saudi, tetapi dia juga mengisyaratkan tidak ingin merusak hubungan bilateral.

Pmbicaraan melalui telepon antara Raja Saudi Salman bin Abdulaziz dan Putra Mahkota Mohammad bin Salman dengan Presiden Recep Tayyip Erdogan menjanjikan kerja sama yang diperlukan untuk mengusut kasus pembunuhan tersebut. (mus)

Sumber: AA

Baca Juga