Kabar Duka, Pengasuh Pondok Modern Gontor KH Syukri Zarkasyi Wafat

Allahyarham DR (HC) KH Abdullah Syukri Zarkasyi, Lc, MA

SALAM-ONLINE.COM: Innaalillaahi wa innaa ilaihirooji’uun. Telah berpulang ke Rahmatullah Dr KH Abdullah Syukri Zarkasyi, MA (Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor) pada hari Rabu, 4 Rabi’ul Awwal 1442/21 Oktober 2020 pukul 15.50 WIB di Rumah Gontor.

Kabar duka di atas disampaikan melalui akun Instagram Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) pada Rabu (21/10/20) sore. Menerima kabar duka tersebut warganet mengungkapkan rasa sedih dan dukanya. Mereka merespons kabar duka itu dengan iringan doa untuk KH Abdullah Syukri Zarkasyi yang wafat dalam usia 78 tahun setelah menderita sakit.

Allahyarham Dr (HC) KH Abdullah Syukri Zarkasyi, MA, lahir di Gontor (Jawa Timur) pada 19 September 1942. Kiai Abdullah Syukri merupakan putra pertama dari KH Imam Zarkasyi, salah seorang Trimurti Pendiri Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur.

Menamatkan Sekolah Dasar di desa Gontor pada tahun 1954, Kiai Syukri kemudian menamatkan Kulliyatu-l-Mu’allimin Al-Islamiyah (KMI) di Pondok Modern Darussalam Gontor pada tahun 1960. Dia melanjutkan studi di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta hingga mendapatkan gelar Sarjana Muda tahun 1965.

Gelar Lc diperolehnya dari Al Azhar University Kairo, Mesir, pada 1976. Setelah itu, di universitas yang sama, Kiai Syukri melanjutkan kuliahnya dan meraih gelar MA pada tahun 1978. Gelar Doctor Honoris Causa diterimanya pada 2005 dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Semasa mudanya, Kiai Abdullah Syukri aktif di sejumlah organisasi kemahasiswaan. Dia misalnya menjadi pengurus HMI Cabang Ciputat, Jakarta (1964), Pengurus HPPI (Pelajar Islam) Kairo, Mesir (1971) dan Penguris PPI Den Hagg, Belanda (1975).

Baca Juga

KH Abdullah Syukri Zarkasyi menjadi Pemimpin Pondok Modern Darussalam Gontor sejak 1985 hingga dipanggil Allah pada 4 Rabi’ul Awwal 1442 H/21 Oktober 2020 M. Selain itu, Kiai Syukri juga menjadi Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Ketua Badan Silaturrahmi Pondok Pesantren Jawa Timur (1999–sekarang/2020), Ketua Forum Silaturrahmi Umat Islam Ponorogo (1999-sekarang/2020), Ketua MP3A (Majelis Pertimbangan Pendidikan dan Pengajaran Agama (1999–sekarang/2020) dan Dewan Penasihat MUI Pusat.

Pengalaman Luar Negerinya, tak lepas dari study tour dan comparative study, yaitu: ke Belgia, Jerman dan Prancis (1975), International Visit Program ke Amerika Serikat selama 1 bulan (1986), London (1986), Seminar Bahasa Arab di Brunei Darussalam (1989), Comparative Study ke Pakistan (1991 dan 2000), Study Tour ke Thailand bersama 20 Guru Gontor (1997), Aligarh University India (1999) dan kunjungan ke Universitas Antar Bangsa (IIU), Malaysia.

Tentunya karya tulis dan ilmiah tak luput jadi warisan yang sangat bermanfaat bagi generasi penerus. Buah pikiran KH Abdullah Syukri Zarkasyi Rahimahullah terhimpun dalam karya tulis yang menjadi buku, yaitu:

  1. Pokok-Pokok Pikiran untuk Perubahan Pendidikan Nasional
  2. Refleksi dan Rekonstruksi Pendidikan Islam: Model Pendidikan Pesantren Ala Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo
  3. Menggali Sumber Keuangan Madrasah: Strategi dan Teknik
  4. Pengelolaan Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo
  5. Pengelolaan Pendidikan dan Pengajaran di Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo
  6. Pola Pendidikan Pesantren Sebuah Alternatif
  7. Strategi dan Pola Manajemen Pendidikan Pesantren
  8. Optimalisasi Peran Sektor Pendidikan dalam Pengembangan Ekonomi Islam di Indonesia
  9. Etika Bisnis dalam Islam dan Relevansinya Bagi Aktivitas Bisnis di Dunia Pendidikan Pesantren: Studi Kasus Pondok Modern Darussalam Gontor
  10.  Strategi Alternatif Pembelajaran Bahasa Arab di Pondok Modern Gontor
  11. Optimalisasi Peran Sektor Pendidikan dalam Pengembangan Ekonomi Islam di Indonesia: Pengalaman Pondok Modern Darussalam Gontor
  12. Pendidikan Pesantren di Era Modern
  13. Peran Agama dan Budaya Islam dalam Mendorong Perkembangan Iptek: Iptek di Pondok Modern Darussalam Gontor

Semoga khidmatnya kepada umat serta warisan keilmuan dan karya-karyanya bermanfaat bagi generasi penerus, diterima oleh Allah dan bernilai pahala yang terus mengalir tiada putus dan membawanya ke surga.

Allahummaghfirlahu warhamhu wa’aafihii wa’fu ‘anhu, wa akrim nuzulahuu, wawasi’ mad-kholahuu, waghsilhu bil maa’i watstssalji walbarodi, wanaqqihii minal khothooyaa kamaa naqqoitats-tsaubal abyadho minaddanasii, wa-abdilhu daaron khoiron mindaarihii, wa ahlan khoiron min ahlihii, wazawjan khoiron minzawjihii, wa adkhilhul jannata, wa a’idzhu min ‘adzaabil qobri wa ‘adzaabinnaar… aamiin. (S)

Baca Juga