Fenomena Generasi Rasialis Bermental Kecoa

Catatan M Rizal Fadillah*

SALAM-ONLINE.COM: Hancur budaya di era Jokowi. Anak-anak miskin intelektual, rasa dan iman berjingkrak-jingkrak menertawakan agama, surga dan neraka. Lewat lagu yang menggambarkan betapa berantakannya budaya nusantara saat ini. Judulnya “Ini bukan Arab”. Kasihan anak-anak milisi ini teracuni dan bermental kecoa kakus. Bau dan kotor.

Coba lihat bagian lirik jingkrak-jingkrak seperti orang gila itu:

Ini bukan Arab, ini bukan Arab, bung. Bukan!

Kau paksakan budaya

Tapi ini bukan di Arab di zaman Nabi

Cepatlah kau mati, tagih pahalamu di surga

Surgamu, nerakaku

Ini bukan Arab, ini bukan Arab, bung. Bukan!

Ini bukan Arab, ini bukan Arab. Bukan!

Rasialis, sinis dan jauh dari agamis adalah fenomena generasi hidup senin kemis.

Sesak nafas bersaturasi rendah. Prihatin pada orang tua yang mengasuh dan mendidik mereka. Mungkin ibunya menangis saat anak-anak itu berjingkrak-jingkrak. “Surgamu nerakaku,” katanya. Ibunya masuk surga, anaknya di neraka?

Untuk menjawab, bagus juga balasan lirik ini:

Baca Juga

Ini bukan Amerika, ini bukan Cina, bung. Bukan!

Kau paksakan budaya

Tapi ini bukan Nusantara di zaman PKI dulu

Cepatlah kau pergi, tagih janji majikanmu

Surga palsumu, nerakamu

Ini bukan Amerika, Ini bukan Cina, bung. Bukan!

Ini Nusantara ala-mu, Nusantara ala-mu, bung. Iyaa!

Pak Jokowi, itu anak-anak di negeri pimpinan bapak. Mereka bukan kebanggaan, bukan kebanggaan. Bukan!

Betapa rusaknya negeri ini karena mengelola negara seenaknya, utang besar beban bangsa, jurang sosial menganga, meminggirkan agama dan jingkrak-jingkrak orang gila.

Parah juga menjadi negara kecoa. Kecoa yang bernama latin Blattodea itu otaknya tidak di kepala, matinya terbalik, dan larinya cepat. Takut oleh aroma lavender, peppermint, kapur barus, dan juga daun salam. Berhabitat lembab dan kotor, penyebar kuman. Rumah atau ruang harus dibersihkan dari kecoa-kecoa berbahaya.

Milisi Kecoa Band adalah band kalang kabut yang merusak moral anak muda. Di zaman Soekarno band model ini masuk kategori “ngak ngik ngok”. Budaya hedonis yang tidak sesuai dengan semangat kebangsaan. “Budaya imperialis,” kata Bung Karno.

*) Pemerhati Politik dan Kebangsaan

Baca Juga