Serial The Umbrella Academy Lecehkan Lafadz ‘Allah’, Netizen Serang Netflix
SALAM-ONLINE.COM: Tak ada hari tanpa keramaian di Twitter. Kali ini menyangkut serial terbaru Netflix, The Umbrella Academy 3, yang dinilai menodai ajaran Islam. Hal itu gegara dalam sebuah adegan di serial tersebut terdapat lafadz Allah di lantai.
Salah satu penonton serial The Umbrella Academy 3 menyoroti adegan tersebut. Seorang karakter menggambar sederet simbol keagamaan di lantai. Di antara semua simbol itu ada lafadz Allah. Tangkapan layar adegan itu kemudian diunggah oleh salah satu netizen yang lalu diunggah ulang oleh aku Base (akun bot yang mencuit kiriman DM dari follower).
“Pas nonton The Umbrella Academy 3, aku langsung ngeh di scene bagian ini ada lafadz Allah di lantai,” tulis salah satu penonton yang cuitannya dibagikan ulang.
Gais, boleh tolong bantu up gak case ini? Bantu kecam atau boikot series ini, karena udah masuk dalam kategori pelecehan agama,” tulis pengirim di akun Base @convomfs.
Netter berdebat soal ini. Ada yang merasa bahwa adegan tersebut sudah sesuai konteks dari cerita serialnya sehingga tidak lantas melecehkan. Tapi ada pula yang merasa bahwa tidak seharusnya lafadz Allah digambar di lantai.
Netizen lain menyebut Netflix kurang riset. Karena menurut mereka, bisa saja Netflix menggunakan logo bulan-bintang jika ingin menampilkan keterwakilan Islam dalam adegan tersebut, alih-alih menggunakan lafadz Allah.
“Kita marah karena lafadz Allah-nya ditaruh di bawah. Nggak peduli konteksnya apa kek, kenapa harus ada lafadz Allah-nya. Itu protesan dari kita. Kalau mau ada lambang Islam, cukup bulan dan bintang,” balas netizen lain.
Karena adegan ini, sebagian netizen kemudian menyuarakan untuk memboikot serial The Umbrella Academy 3 dan Netflix. Mereka kecewa karena Netflix belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden dan kontroversi ini.
Ada banyak protes ditujukan ke Netflix buat adegan ini. Secara langsung mereka yang kecewa menulis cuitan dan me-mention akun Netflix Indonesia, Netflix global, hingga akun resmi The Umbrella Academy.
“Tolong lihat ini dan lakukan sesuatu! Ini sangat menghina Tuhan kami. Tolong hormati dan jangan letakkan lafadz Allah di lantai seperti itu!” tulis salah satu pengguna Twitter dengan menyebut akun Netflix di ujung tulisannya.
“Tolong hapus adegan ini. Allah itu nama Tuhan orang Islam. Sangat dilarang untuk diinjak atau bahkan ditulis di atas lantai karena ini nama suci,” tulis netizen lain.
“Netflix bisa minta maaf atau menindaklanjuti ini? Menulis lafadz Allah di lantai benar-benar tidak bisa diterima dan menghina Muslim serta agama kami. Boikot The Umbrella Academy!” tulis penonton berbeda.
Di tengah perdebatan netizen terkait hal tersebut, nama Muhammad Ali kemudian dibawa masuk ke topik ini. Netizen membandingkan cara Netflix menuliskan lafadz Allah di lantai dengan momen pemberian Hollywood Walk of Fame untuk Muhammad Ali pada 2002.
“Jelas-jelas nama Muhammad aja yang ada di nama Muhammad Ali ditaroh di dinding bukan di lantai di Hollywood Walk of Fame,” komentar salah satu netizen terhadap lafadz Allah yang ada di lantai serial Netflix.
Seperti diketahui, Hollywood Walk of Fame merupakan sebuah persembahan khusus untuk nama-nama besar yang tak hanya terkenal di dunia tapi juga memberikan pengaruh besar untuk budaya hingga dunia hiburan. Nama-nama ini kemudian dicetak di sepanjang jalan Hollywood Boulevard.
Muhammad Ali adalah yang pertama kali menolak namanya dicetak di lantai. Alasannya karena dia mengemban nama dari Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan tidak ingin nama tersebut malah diinjak-injak pejalan kaki.
“Aku menggunakan nama Yang Terkasih Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, dan tidak mungkin aku membiarkan orang menginjak-injak namanya,” kata Muhammad Ali kala itu.
Akhirnya nama Muhammad Ali tetap dipajang di Hollywood Walk of Fame tetapi tidak ditanam di jalan. Dia jadi orang pertama yang Hollywood Walk of Fame-nya dipajang di dinding Kodak Theater. Hingga saat ini, Muhammad Ali jadi satu-satunya bintang yang namanya tidak dicetak di jalan.
Sumber: detik