Orang yang Memikirkan Masa Depan Lebih Mampu Berhenti Merokok

HIDUP SEHAT (salam-online.com): Orang yang punya harapan dan memikirkan masa depan cenderung lebih mampu berhenti merokok ketimbang yang tak berpikir panjang.

Kesimpulan di atas didapatkan sekelompok peneliti asal Newcastle University, Australia, setelah menganalisa data survei yang didapat dari The Household Income and Labor Dynamics of Australia (HILDA) mengenai tipe perokok yang mampu berhenti dari kebiasaan merokok.

Survei ini dilakukan di Australia terhadap sekitar 7 ribu responden, yang keadaan ekonomi dan kesehatannya didata setiap tahun.

Dua peneliti studi ini; Heather Brown dan Jean Adams, menemukan sekitar 1.800 responden berencana berhenti merokok sejak tahun 2001, dan kini di tahun 2012, rencana itu masih berupa wacana.

Periset mengumpulkan data tentang tujuan hidup para partisipan, juga mengukur keamanan finansial dan tabungan mereka. Orang-orang yang punya rencana hidup setidaknya dalam waktu 3 bulan ke depan dikategorikan sebagai orang yang berpikiran panjang.

Sementara orang yang perencanaan keuangannya tak lebih dari seminggu, alias hidup dari hari ke hari, dimasukkan dalam kategori orang berpikiran pendek.

Di tahun 2008, para peneliti melihat kesuksesan rencana berhenti merokok para responden. Ditemukan, sekitar 76 persen orang yang berhenti merokok adalah orang yang punya rencana jangka panjang.

Menurut Adams, salah satu cara ampuh untuk membantu seseorang berhenti merokok adalah dengan membuat mereka memikirkan masa depan.

Studi lain menunjukkan, merokok menyumbang kematian akibat kanker paru sebanyak 80 persen. Merokok amat erat kaitannya dengan kanker hati, usus, pankreas, kantung kemih, dan ovarium.

Baca Juga

Merokok tak hanya memengaruhi si perokoknya, tetapi juga orang-orang yang ada di sekitarnya. Perokok pasif bisa terkena penyakit jantung, masalah pernapasan, kanker paru-paru dan infeksi saluran pernapasan.

Selain berguna untuk membantu orang berhenti merokok, membuat orang lebih memikirkan masa depan juga ampuh membantu dalam masalah lain.

Riset terkini menunjukkan, remaja yang punya masalah dengan minuman keras cenderung tak punya rencana masa depan.

Studi-studi sebelumnya menunjukkan, berorientasi pada masa depan membantu orang dengan penyakit diabetes menjalani gaya hidup yang sehat dan pecandu kokain berhenti menggunakan candu.

Inti dari studi ini adalah, memikirkan tentang konsekuensi masa depan, membantu orang-orang agar jauh dari hal-hal dan sikap yang berisiko.

Nah, merokok membuat hidup penuh risiko!

(beritasatu/salam-online)
Baca Juga