Hagia Sophia Berubah Jadi Masjid, Rusia: Itu Urusan Dalam Negeri Turki

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia menegaskan tidak seorang pun boleh ikut campur dalam urusan dalam negeri Turki.

Hagia Sophia, kembali jadi Masjid. (Foto: AFP)

SALAM-ONLINE: Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Vershinin mengatakan, prubahan status ikon Hagia Sophia menjadi masjid adalah urusan internal Turki sendiri.

Rusia berpandangan, tidak seorang pun boleh ikut campur dalam keputusan itu, kata Vershinin, dalam sebuah wawancara dengan radio Sputnik.

“Kami berasumsi itu tentang urusan dalam negeri Turki, di mana, tentu saja, baik kami maupun orang lain tidak boleh ikut campur. Pada saat yang sama kami memperhatikan signifikansinya sebagai objek budaya dan peradaban dunia,” ujar Vershinin, Senin (13/7/20).

Seperti diberitakan, Pengadilan Tinggi Turki membatalkan dekrit kabinet tahun 1934, yang mengubah Masjid Hagia Sophia di Istanbul menjadi museum.

Baca Juga

Putusan Dewan Negara negara ini membuka jalan untuk difungsikannya kembali Hagia Sophia sebagai Masjid setelah 85 tahun lalu statusnya diubah menjadi museum oleh rezim sekuler Turki saat itu.

Diputuskan bahwa permata arsitektur yang dimiliki Yayasan Ottoman Sultan Mehmet II, penakluk Istanbul—dan diperuntukan kepada masyarakat sebagai Masjid—statusnya tidak dapat diubah secara hukum, sebagaimana dilakukan oleh rezim sekuler Kemal Mustafa pada 1934.

Hagia Sophia digunakan sebagai gereja selama berabad-abad di bawah Kekaisaran Bizantium. Tapi kemudian berubah menjadi Masjid setelah Kota Konstantinopel yang berganti nama menjadi Istanbul ditaklukkan oleh Sultan Muhammad Al Fatih pada 1453. Lalu pada 1935, Hagia Sophia diubah menjadi museum.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan situs (Masjid) bersejarah itu siap digunakan untuk Shalat Jumat pertama pada 24 Juli mendatang. (mus)

Sumber: Anadolu Agency

Baca Juga