Ketum Pemuda Muhammadiyah: Jokowi Miskin Komitmen Berantas Korupsi

Ketum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak. (Foto: MNM/Salam-Online)

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak menilai Presiden Joko Widodo tidak memiliki komitmen besar dalam memberantas korupsi.

Hal itu menurut Dahnil dapat dilihat dalam penanganan kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK, Novel Baswedan, yang saat ini belum juga menemukan titik terang.

“Salah satunya kasus Pak Novel (Baswedan) kenapa lambat sampai saat ini, Itu karena miskinnya komitmen Presiden terhadap pemberantasan korupsi,” kata Dahnil saat menjadi salah seorang pembicara dalam diskusi “Mencari Capres Anti Korupsi” di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (17/7/2018).

Padahal, ungkap Dahnil, kasus yang menimpa Novel sangatlah kecil dan mudah dipecahkan. Hanya saja, kata dia, apakah Presiden memiliki keberanian dan kejujuran atau tidak dalam menyelesaikan kasus ini.

Baca Juga

“Kasus Mas Novel ini kecil. Mudah diselesaikan, cuma tinggal berani tidak pimpinan tinggi negeri memutuskan ini. Presiden harus jujur, berani,” ungkap Dahnil.

Pemberantasan korupsi, menurut Dahnil, akan efektif jika dilakukan langsung oleh Presiden, bukan penyidik KPK bahkan ketua KPK sekalipun.

“Kalau ingin memberantas korupsi yang paling efektif bukan dengan cara menjadi ketua KPK ataupun penyidik senior KPK. Tetapi menjadi Presiden,” kata Dahnil.

Dia juga mengatakan bahwa para calon pemimpin negeri atau Calon Presiden saat ini, belum ada yang berkomitmen tinggi dalam pemberantasan korupsi. “Enggak ada capres sekarang ini yang punya komitmen tinggi terhadap pemberantasan korupsi,” ujarnya. (MNM/Salam-Online)

Baca Juga