Saudi Izinkan Penerbangan UEA-Zionis Gunakan Wilayah Udaranya

Pada 13 Agustus 2020, Uni Emirat Arab dan Zionis penjajah mengumumkan kesepakatan yang dimediasi AS untuk menormalisasi hubungan mereka.

SALAM-ONLINE: Atas permintaan Uni Emirat Arab (UEA) Arab Saudi pada Rabu (2/9/20) menyatakan persetujuannya untuk mengizinkan penerbangan UEA ke dan dari wilayah jajahan Zionis melintasi wilayah udaranya.

Menurut Otoritas Umum untuk Penerbangan Sipil (GACA), Riyadh menyetujui permintaan dari mitranya di Emirat untuk mengizinkan semua penerbangan dari dan ke negara Teluk untuk terbang di atas udara Arab Saudi.

Persetujuan Saudi itu dengan cepat disambut baik oleh Perdana Menteri penjajah, Benjamin Netanyahu. “Saya telah bekerja selama bertahun-tahun untuk membuka langit Zionis ke arah timur,” katanya seperti dilansir kantor berita Anadolu, Rabu (2/9).

Dia mengatakan bahwa dengan persetujuan Saudi ini, itu berarti akan mempersingkat waktu penerbangan dan mengurangi pengeluaran biaya bagi warga Zionis (Yahudi).

Netanyahu juga berterima kasih kepada Penasihat Presiden AS Jared Kushner dan Putra Mahkota Abu Dhabi (UEA), Sheikh Mohammed bin Zayed atas kontribusi mereka.

Baca Juga

Seperti diberitakan sebelumnya, pada Senin (31/8), penerbangan komersial Zionis penjajah yang pertama kalinya itu mendarat di UEA sebagai perwujudan awal dari perjanjian untuk menormalisasi hubungan kedua pihak.

Pesawat Zionis pada Senin itu melintasi wilayah udara Saudi, sehingga jam terbang antara Tel Aviv dan Abu Dhabi menjadi lebih singkat atau kurang dari tiga setengah jam dibandingkan dengan tujuh jam sebelumnya.

Pada 13 Agustus lalu, UEA dan Zionis (penjajah) mengumumkan perjanjian yang dimediasi AS untuk menormalisasi hubungan mereka, termasuk membuka kedutaan di wilayah masing-masing.

Otoritas Palestina dan faksi-faksi perlawanan mengecam kesepakatan UEA-Zionis itu. Bagi Palestina, kesepakatan itu tidak berpihak pada kepentingan Palestina. Tetapi sebaliknya mengabaikan hak-hak rakyat Palestina. (mus)

Baca Juga