Marah Rasulullah Dinista, Pemuda Arab Serukan Boikot Produk Prancis

Prancis-France-Faces-Boycott-Over-Cartoons-jpeg.imageKAIRO (SALAM-ONLINE): Sebagai kemarahan atas karikatur yang kembali melecehkan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam pada terbitan majalah Charlie Hebdo, maka di dunia Islam, khususnya di kalangan pemuda Arab, telah berkembang seruan untuk membalas pelecehan itu dengan memboikot produk Prancis.

“Diperlukan memboikot produk-produk makanan, parfum dan memukul ekonomi Prancis karena mereka mengabaikan perasaan umat Islam dengan menerbitkan kartun yang menghujat (Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam),” demikian pesan yang diposting oleh salah satu pengguna di situs jejaring sosial yang dikutip Onislam.net, Rabu (21/1), dari Arab News.

“Ini adalah solusi terbaik untuk membela Islam dan Nabi kita Muhammad (shallallahu ‘alaihi wa sallam),” tambahnya.

“Ya, saya akan berhenti membeli produk Prancis karena adanya kartun hujatan yang sedang berlangsung terhadap Islam,” kata Adel Hassan, pemuda Saudi.

Dia mengatakan, Prancis “lupa” bahwa mereka memiliki banyak perusahaan ekspor produk ke Arab Saudi.

Dia menegaskan, pelanggan harus memastikan produk ini dengan tidak membelinya dan “membuangnya ke sampah”.

Pesan serupa disampaikan oleh para pengguna media sosial di Yordania. Mereka melancarkan kampanye untuk menyerukan boikot terhadap produk Prancis, berjudul “Boikot Prancis”.

Kampanye yang dilakukan lebih dari 4.000 orang itu menargetkan diboikotnya perusahaan-perusahaan Prancis yang berinvestasi di sejumlah negara Arab, termasuk pom bensin dan Carrefour.

Baca Juga

Penyelenggara kampanye boikot ini berusaha menjadikan boikot sebagai tekanan pada Prancis dengan tujuan untuk mengakhiri publikasi karikatur yang menista Islam tersebut.

Emad Kareem, seorang praktisi PR di sebuah agensi lokal, mengatakan kepada Arab News bahwa beberapa perusahaan Prancis telah menyewa perusahaan PR untuk menangani reaksi dari konsumen Muslim tersebut.

Dia mengatakan beberapa perusahaan Prancis telah melancarkan kampanye untuk meningkatkan citra (perusahaan) mereka, sehingga dapat mengurangi dampak dari boikot itu.

“Ada beberapa perusahaan Prancis, terutama di negara-negara Teluk Arab yang mengimpor produk makanan Prancis, yang mengatakan mereka mengutuk penyalahgunaan agama dan kartun penghujat yang dilakukan Charlie Hebdo,” kata Karim.

“Jika produk Prancis diboikot, perusahaan akan berurusan dengan lembaga PR untuk mengelola krisis (boikot) ini.”

Sumber: Onislam.net

salam-online

Baca Juga