HTI dan API Jabar Demo Tolak BBM Naik: Pemerintah Zalimi Rakyat!
Bandung (salam-online.com): Tak hanya Jakarta. Aksi penolakan rencana pemerintah menaikkan harga BBM bergaung di hampir seluruh daerah Nusantara. Surabaya, Semarang, Malang, Solo, Yogya, Makassar, Palu (Sulteng), Majene (Sulbar), Gorontalo, NTB, Samarinda, dan lainnya, hampir tiap hari berunjuk rasa menentang rencana pemerintah itu.
Di Bandung, rencana pemerintah menaikkan harga BBM 1 April mendatang mendapat penolakan keras dari Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Jawa Barat. Sedikitnya 1500 orang, Kamis (29/3) melakukan aksi menolak keputusan pemerintah yang mereka nilai tidak berpihak pada kepentingan rakyat.
Massa sejak pagi berkumpul di Pusdai Jabar, kemudian bergerak menuju Gedung Sate. Tepat pukul 08.00 WIB massa HTI yang membawa serta anak-anak itu memadati depan Kantor Gubernur Jawa Barat.
Sambil melambaikan bendera Hizbut Tahrir Indonesia, massa bersama-sama meneriakkan penolakan penaikan harga BBM. Pada aksi tersebut hadir Pengurus DPP Hizbut Tahrir Indonesia, Fahmi Lukman, Ketua DPD I HTI Jawa Barat, Muhammad Riyan, serta Humas HTI Jabar, Luthfi Affandi.
Dalam orasinya, mereka menyatakan bahwa keputusan untuk menaikkan harga BBM itu adalah sebuah kebohongan, kezaliman dan kesewenang-wenangan pemerintah kepada rakyatnya.
HTI Jabar selain menolak keras naiknya harga BBM, juga menyerukan menolak liberalisasi migas kepada pihak asing. Untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat, HTI tetap pada satu ketetapan, yaitu berdirinya Khilafah Islamiyah dengan menjalankan syariat sesuai tuntunan Islam.
Setelah dua jam melakukan aksi di depan Gedung Sate, massa HTI Jabar itu mengakhiri aksinya dengan melakukan longmarch menuju Pusdai Jabar tepat pukul 10.00 WIB. Di bawah pengawalan polisi, massa bergerak dengan tertib, meninggalkan jalan Diponegoro, Bandung yang ditutup sejak pagi.
Setelah HTI, ganti Aliansi Pergerakan Islam (API) Jawa Barat yang menggelar aksi serupa. Organisasi yang merupakan aliansi dari hampir 30 organisasi keislaman yang ada di Jabar ini melakukan aksinya di depan Gedung Sate, Bandung (29/3). Ratusan massa API secara tegas mengatakan bahwa pemerintah SBY-Boediono jelas-jelas tidak memperhatikan rakyatnya khususnya kaum Muslimin sebagai penduduk mayoritas di negeri ini
Jika sebelumnya API Jabar selalu melakukan aksi khususnya yang terkait kasus Ahmadiyah, pornografi, minuman keras dan penggerogotan akidah umat, kali ini API merasa perlu melakukan aksi menolak keputusan pemerintah menaikkan harga BBM. Sebab, jika itu terjadi, maka umat Islam di negeri ini akan dirugikan.
“Kami harus peduli dengan persoalan umat. Kenaikan harga BBM adalah salah satu yang bisa memberatkan umat Islam. Karena itulah API Jabar melakukan aksi ini. Saya menganggap pemerintah tampak arogan dengan keputusan yang diambilnya tanpa memperhatikan masyarakat dari kalangan yang tidak mampu. Ini terjadi akibat parpol yang ada lebih asyik memikirkan kepentingannya sendiri daripada memikirkan kepentingan rakyat banyak. Kami tegaskan di sini, bubarkans aja partai politik yang ada!” tegas Koordinator API Jabar, Asep Syarifudin.
Aksi massa API Jabar ini berlangsung tertib di bawah pengawalan aparat kepolisian yang berjaga-jaga sejak pagi. Massa membubarkan diri dan langsung melakukan longmarch menuju Pusdai Jabar menjelang waktu Zuhur.
(Dendy)
Keterangan Foto:
Anak-anak HTI ikut demo (atas) dan seorang aktivis API sedang pasang spanduk (foto bisnis-jabar.com)