Ribuan E-KTP Sumsel yang Rusak Tercecer di Bogor, Komisi II: Mestinya Dimusnahkan, kok Dikumpulkan

Ribuan E-KTP yang rusak berasal dari Sumatra Selatan, tercecer di Bogor saat diangkut menggunakan truk

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Wakil Ketua Komisi II DPR RI Mardani Ali Sera mengungkapkan keprihatinannya mengenai banyaknya E-KTP yang ditemukan tercecer di jalan di daerah Bogor, Jawa Barat.

Pertama, kata Mardani, ini merupakan keteledoran. “Saat masyarakat banyak kesulitan dapat E-ktp tiba2 ada banyak e-ktp berserakan di jalan raya di Bogor. Kemendagri perlu merapikan SOP pengiriman e-ktp ini. #AuditEKTPtercecer,” cuitnya dalam akun Twitternya @MardaniAliSera, Ahad (27/5/2018).

Kedua, sudah ada penjelasan dari Dirjen Dukcapil bahwa itu katanya E-KTP rusak. “Tapi setahu saya alat perekam dan pencetaknya ada di Kelurahan atau kecamatan. Kenapa ada di Jabar? #AuditEKTPtercecer,” ujarnya heran.

E-KTP itu beralamat di Sumatera Selatan. Oleh karenanya, menurut Mardani, perlu diaudit bagaimana E-KTP rusak punya Sumsel itu adanya di Jabar. “Bukankah kalau ada kesalahan mestinya dihancurkan di tempat. Utk apa e-ktp rusak dikumpulkan? #AuditEKTPtercecer,” Mardani mempertanyakan.

Ketiga, dalam situasi yang mendekati pilkada serentak, kasus ini menimbulkan prasangka di kalangan masyarakat. “Harus dilakukan investigasi dan audit menyeluruh. Ini bukan masalah kecil. #AuditEKTPtercecer,” tulisnya.

Menurutnya, Kemendagri tidak dapat menganggap ini masalah sepele yang selesai dengan penjelasan melalui rilis (WA) dari Dirjen Dukcapil. “Ini menyepelekan masalah. #AuditEKTPtercecer,” ujarnya.

Oleh karenanya, politisi PKS ini meminta segera lakukan penyelidikan fokus di audit dan transparan. “Karena seperti diketahui fungsi E-KTP sangat vital jelang pilkada/pemilu. #AuditEKTPtercecer,” kata Mardani.

Dia menegaskan, harus ada keseriusan terkait E-KTP tercecer ini. Bukan ditumpuk di gudang, katanya, karena bisa disalahgunakan.

Baca Juga

“Jika tidak ada keseriusan menyelesaikan temuan masalah E-ktp ini, jangan salahkan masyarakat akan menilai Kemendagri gagal menangani bukti tercecernya EKTP. #AuditEKTPtercecer,” Mardani mengingatkan.

Dia meminta untuk memusnahkan segera semua E-KTP rusak itu dan audit segera.

“Bukan dimusnahkan setelah rame. Dan harusnya dimusnahkan di tempat E-KTP itu dibuat. Bukan dibawa ke Jabar atau daerah lain. #AuditEKTPtercecer,” tegasnya.

Sebelumnya Direktur Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh memastikan E-KTP yang tercecer di Bogor itu merupakan E-KTP rusak. E-KTP rusak itu sebanyak satu dus dan seperempat karung, namun belum diketahui jumlah pastinya.

“Jumlah kepingnya tidak dihitung karena merupakan gabungan dari sisa-sisa pengiriman sebelumnya,” kata Zudan.

Ribuan E-KTP itu, kabarnya, dibawa oleh truk dari gudang penyimpanan sementara di Pasar Minggu Jakarta Selatan menuju Gudang Kemendagri di Semplak, Bogor, Jawa Barat. KTP itu tercecer di simpang Salabenda, Desa Parakansalak, Kecamatan  Kemang, Kabupaten Bogor.

Peristiwa tercecernya E-KTP pada Sabtu (26/5) siang itu disaksikan warga dan menjadi viral di dunia maya. (S)

Baca Juga