SALAM-ONLINE: Gempa susulan kembali mengguncang Lombok sebesar 6,9 yang sebelumnya disebut 7 SR. Hingga Senin, 20 Agustus 2018 dini hari pukul 01.35 WITA, menurut Ketua Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, gempa 6,9 Skala Richter pada Ahad (19/8) malam pukul 22.50 WITA itu telah memicu 22 kali gempa susulan.
“Hingga pukul 01.35 Wita, telah terjadi 22 kali gempa susulan, tiga gempa bumi dirasakan,” ujar Dwikorita dalam keterangan persnya, Ahad (19/8) malam. Gempa tak berpotensi tsunami.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, gempa berkekuatan 7,0 SR yang berpusat di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) itu dirasakan hingga Bali, Sumbawa, Makassar dan Jawa Timur.
“Merasakan guncangan gempa 7 SR di Lombok Timur pada 19/8/2018 pukul 21.56 WIB. Gempa dirasakan keras di Lombok Timur. Gempa juga dirasakan di Bali, Sumbawa, Jawa Timur dan Makassar,” tulisnya dalam akun twitternya, Ahad (19/8) malam.
Jurnalis INA News Agency dari Lombok Timur pada Ahad (19/8) malam merasakan 6 kali gempa cukup besar di Lombok Timur. Terbesar 7 SR. Dilaporkan pula, seorang warga di Sambelia, Lombok Timur, meninggal karena serangan jantung. Dan setidaknya 23 warga luka-luka dilarikan ke rumah sakit.
Dari BMKG dilaporkan info gempa berkekuatan 7.0 magnitudo, 19 Agustus 2019 pukul 21.56 WIB (22.50 WITA), 30 km Timur Laut Lombok Timur, NTB, dengan kedalaman 10 km.
Dwikorita mengatakan, gempa susulan akan tetap terjadi. Untuk itu, masyarakat diminta menjauh dari bangunan dan memilih wilayah aman yang merupakan tanah lapang.
“Menjauh dari lereng gunung, tebing, dan batuan, karena gempa susulan dapat memicu longsor. Kami BMGK menyampaikan rasa prihatin dan duka cita yang mendalam atas gempa baru ini, dengan kekuatan 6,9 SR,” kata Dwikorita. (*)