JAKARTA (SALAM-ONLINE): Beberapa aktivis Islam dan akademisi meresmikan pembentukan lembaga HRS Center di Hotel Balairung, Matraman, Jakarta Timur pada Sabtu (18/8/2018).
Nama HRS diambil dari inisial Habib Rizieq Syihab. HRS Center resmi diluncurkan untuk menjadi lembaga kajian ilmiah-strategis yang nantinya diharapkan, menurut pendiri HRS Center, Dr Abdul Chair Ramadhan, dapat memberikan sumbangsih terhadap kepentingan nasional.
“Kita ingin berkontribusi dengan pendekatan intelektual, dengan suatu konsep, teori untuk kepentingan nasional,” kata Abdul Chair saat peresmian, Sabtu (18/8).
Sebagaimana lembaga kajian lainnya yang memiliki nilai rujukan, HRS Center, kata Abdul Chair, juga memilki prinsip yang merujuk kepada ajaran Islam.
“Mengacu kepada prinsip-prinsip ajaran Islam secara sistemik, holistik, integratif,” ujar Chair. Dia menjelaskan alasan Islam dipilih sebagai nilai rujukan karena ajaran Islam bersifat universal dan dapat menjawab segala problematika kehidupan.
“Mampu menjangkau dari segala permasalahan polemik yang kita saksikan bersama,” tandasnya memberi alasan.
Terkait nama HRS sendiri, hal itu telah mendapatkan persetujuan dari Habib Rizieq. Meskipun pada awalnya Habib Rizieq mengaku merasa risih dengan pencantuman inisial namanya tersebut.
“Entah kenapa kerisihan itu saya rasakan, karena saya tidak ingin pencantuman inisial nama tersebut menjadi ganjalan dalam langkah perjuangan saya dan kawan-kawan, atau dalam menjaga keihklasan kita semua,” kata Habib Rizieq dalam sambutannya melalui rekaman audio saat peresmian.
Imam Besar Fron Pembela Islam (FPI) itu mengungkapkan, persetujuan namanya untuk lembaga tersebut datang saat dia mulai mencermati secara mendalam visi dan misinya, dan setelah melalui diskusi panjang dengan para pendiri.
“Pada akhirnya saya bisa menerima pencantuman nama tersebut. Khususnya setelah saya cermati, betul-betul saya perhatikan secara mendalam,” ujar Habib Rizieq. (MNM/Salam-Online)